Entri Populer

Jumat, 14 Januari 2011


A.     Pengertian motivasi belajar, macam-macam motivasi, prinsip-prinsip motivasi, fungsi motivasi dalam belajar, bentuk-bentuk motivasi,upaya meningkatkan motivasi belajar,dan strategi guru dalam proses belajar mengajar
1.      Pengertian motivasi belajar
Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai sudut pandang mereka masing-masing, namun intinya sama, yakni sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.
Mc.Donald mengatakan bahwa”motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions” motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Oemar Hamalik,1992: 173) perubahan enegi dalam diri seseorang itu terbentuk suatu aktivitas nyata berupa fisik. Karena seseorang menpunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapai dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.
      Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas balajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya.segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat orang  tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Maslow (1943, 1970)sangat percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu,seperti kebutuhan fisiologis,rasa aman, rasa cinta, penghargaan, aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti dan kebutuhan estetik.
      Seseorang yang melakukan aktivitas balajar secara terus menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat penting dalam aktivitas belajar, namun seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi ekstinsik yang diharapkan. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik diperlukan bila motivasi intrinsik tidak ada dalam diri seseorang sebagai subjek belajar.[1]
2.   macam-macam motivasi
Sardiman mengemukakan tentang macam-macam motivasi dalam bukunya yang berjudul interaksi dapat motivasi belajar mengajar, dilihat dari dasar pembentukannya motivasi terbagi menjadi:
1.       Motif-motif bawaan
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Misalnya dorongan untuk makan, minum, belajar, beristirahat dan doronan seksual. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang diisyaratkan secara biologis. Relevan dengan ini Arden N. Frandsen memberi istilah jenis motif physiological drives.
2.       Motif-motif yang dipelajari
Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Misalnya dorongan untuk belajar ilmu pengetahuan.
Disamping itu Frandsen, juga menambahkan tentang jenis-jenis motif bawaan ini:
1.       Cognitive motivies
Motif ini menunjuk pada gejala intrinsic, yakni menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual yang berada didalam diri manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental. Jenis motif seperti ini sangat primer dalam kegiatan belajar di sekolah, terutama yang berakitan dengan pengembangan intelektual.
2.       Self-expression
Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu kejadian. Untuk ini memang diperlukan kreatifitas, penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang itu ada keinginan untuk aktualisasi diri.
3.       Self-enhancement
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi.[2]
Tugas guru adalah  membangkitkan motivasi siswa sehingga dia mau melakukan belajar. Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut.
1.       Motivasi instrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contohnya seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibaca. Motivasi instrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktifitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar.
Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, dan ahli dalam satu bidang tertentu.
2.       Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dari fungsinya karena adanya perangsang dari luar. Misalnya seseorang itu belajar, karena tau besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh temannya. Hal ini bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan tidak penting.[3] Pada orang yang tingkat motivasi instrinsiknya rendah, justru motivasi ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi ekstrinsik yang diberikan secara tepat, secara perlahan dapat mencangkokkan motivasi instrinsik telah untuk belajar manakala belajar yang direkayasa dengan motivasi ekstrinsik telah menjadi kebiasaan bagi siswa. Bahkan kalau sudah sampai ditahap pada kenyataannya anak tidak sama, temasuk motivasinya. Ketidaksamaan dalam motivasi ekstrinsik. Pengelolaan kelas yang baik, sikap guru hangat dan antusias serta pemberian penghargaan dan penguatan anak melakukan atau mencapi prestasi belajar yang memuaskan adalah salah satu bentuk dari motivasi prestasi ekstrinsik.[4]
Sardiman AM. Menjelaskan bahwa ada beberapa cara yang harus ditempuh dalam menumbuhkan motivasi dalam kegiatan pembelajaran, yaitu.
1.   Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari kegiatan belajar. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik sehingga siswa biasanya mengejar nilai ulangan atau nilai-nilai raport yang baik oleh karena itu langkah yang ditempuh oleh guru adalah memberikan angka-angka yang dikaitkan dengan values yang terkandung dalam setiap pengetahuan yang dianjurkan kepada siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga ketrampilan dan afeksinya.
2.   Hadiah
Hadiah juga termasuk motivasi tetapi tidak selalu demikian karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi siswa yang tidak senang atau berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.
3.   Saingan/kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa, baik itu persaingan individual maupun persaingan kelompok.
4.   Ego involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
5.   Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan merupakan sarana motivasi. Tetapi juga jangan terlalu sering karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.
6.   Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkatkan, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
7.   Pujian
Apalagi ada siswa yang sukses dan berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian merupakan bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus adalah motivasi yang baik.
8.   Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
9.   Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar pada diri anak didik memang ada motivasi untuk belajar, sehingga hasilnya akan lebih baik.
10. Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga bisa dikatakan minat merupakan alat motivasi yang pokok. Minat dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
a)   Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.
b)   Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.
c)   Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.
d)   Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
11.   Tujuan yang diakui.
Rumusan tujuan yang diakui dan terima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting sebab dengan memahami tujuan yang harus dipakai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.[5]

Slameto dalam bukunya Belajar Mengajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya menyebutkan ada beberapa hal yang membangkitkan motivasi siwa, sebagai berikut.
1.       Menggairahkan Siswa
Dalam kegiatan rutin di kelas sehari-hari guru harus berusaha menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan. Guru harus memberikan pada siswa cukup banyak hal-hal yang perlu  dipikirkan dan dilakukan. Guru harus memelihara minat siswa dalam belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk berpindah dari satu aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi pelajaran. Discovery Learning dan metode sumbang saran (Brain Storming) memberikan kebebasan semacam ini. Untuk dapat meningkatkan kegairahan siswa, guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai disposisi awal siswa-siswanya.
2.       Memberikan Harapan Realistis
Guru harus memelihara harapan-harapan siswa yang realistis, dan memodifikasikan harapan-harapan yang tidak realistis. Untuk ini pengajar perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keberhasilan atau kegagalan akademis siswa pada masa lalu, dengan demikian pengajar dapat membedakan antara harapan realistis, pesimistis, atau terlalu optimis. Bila siswa telah banyak mengalami kegagalan, maka guru harus memberikan sebanyak mungkin keberhasilan pada siswa.
3.       Memberikan Insentif
Bila siswa mengalami keberhasilan, pengajar diharapkan memberikan hadiah pada siswa (dapat berupa pujian, angka yang baik, dsb) atas keberhasilannya, sehingga siswa terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Sehubungan dengan hal ini umpan balik merupakan hal yang sangat berguna untuk meningkatkan usaha siswa.
4.       MengarahkanPengajar harus mengarahkan tingkah laku siswa, dengan cara menunjukkan pada siswa hal-hal yang dilakukan secara tidak benar dan meminta pada mereka melakukan sebaik-baiknya.[6]
Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di kelas sebagaimana dikemukakan oleh Brown yang dikutip oleh Ali Imran dalam bukunya Belajar dan Pembelajaran, bahwa:
Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh; tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan; mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada guru; ingin selalu bergabung dalam kelas; ingin identitas dirinya diakui oleh oaring lain; tindakan, kebiasaan moralnya selalu dalam kontrol diri; selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali dan selalu terkontrol oleh lingkungannya.
      Sardiman juga mengemukakan pendapat yang masih dikutip oleh Ali Imran dalam buku Belajar dan Pembelajaran bahwa Ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama, ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh, menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar; lebih suka bekerja sendiri dan tidak tergantung kepada orang lain; tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin; dapat mempertahankan pendapatnya; tidak mudah melepaskan apa yang diyakini; senang mencari dan memecahkan masalah.[7]
      Secara umum peranan motivasi dalam setiap aktifitas manusia termasuk didalamnya aktifitas siswa dalam belajar yang dikemukakan oleh Sardiman A.M. sebagai berikut:
1.       Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari kegiatan yang akan dikerjakan.
2.       Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3.       Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbautan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuannya.[8]
Dengan demikian motivasi memegang peranan yang penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar. Namun motivasi belajar tidak hanya memberikan kekuatan pada daya upaya belajar tetapi juga memberikan arah yang jelas.
Dalam kegiatan belajar motivasi menduduki peranan yang sangat penting. Karena dapat dikatakan motivasi sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiaran belajar sehingga siswa dapat mencapai tujuan dalam pembelajaran.
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan mengenai motivasi, maka dapat dilihat bahwa motivasi mengandung 3 unsur yang saling terkait, yaitu:
1). Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam diri.
2). Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan.
3). Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.[9]
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebenarnya ada kesamaan yakni motivasi sebagai suatu dorongan yang mengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk aktifitas yang nyata untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran motivasi akan mendorong siswa untuk giat belajar. Lain halnya dengan siswa yang tidak termotivasi untuk belajar besar kemungkinan kegiatan belajarnya kurang terarah dan malas dalam belajar, sehingga hasil belajarnya juga kurang memuaskan jadi, motivasi sangat diperluakan sebagai pendorong dan perangsang yang sifatnya mengarahkan dan menggiatkan kegiatan belajar yang terarah untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
4.      Prinsip-Prinsip motivasi
Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam uraian berikut:
1. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar
      Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Motivasilah sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar. Seseorang yang berminta untuk belajar belum sampai pada tataran motivasi belum menunjukkan aktivitas nyata.
2. motivasi intrinsik libih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam belajar.
      Dari seluruh kebijakan pengajaran,guru lebih banyak memutuskan memberikan motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik.tidak pernah ditemukan guru tidak memakai motivasi ekstrinsik dalam pengajaran. Anak didik yang malas belajar sangat berpotensi untuk memberikan motivasi ekstrinsik oleh guru supaya dia rajin belajar.
Anak didik yang belajar berdasarkan motivasi intrinsik sangat sedikit terpengaruh dari luar, semangat belajarnya sangat kuat, dia belajar bukan karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi, mengharaokan pujian orang lain atau mengharapkan hadiah berupa benda,tetapi karena ingin memperoleh ilmu yang sebanyak-banyaknya.tanpa diberikan janji-janji pun anak didik rajin belajar sendiri, perintah tak diperlukan karena tanpa diperintah anak sudah taat pada jadwal belajar yang dibuatnya sendiri, self study adalah bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan belajar anak didik yang memiliki motivasi intrinsik.
3.   Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman
      Meski hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik, tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian, setiap orang senang dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk apa pun juga,memuji orang lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain, hal ini akan memberikan semangat kepada seseorang untuk libih meningkatkan prestasi kerjanya,tetapi pujian yang diucap itu tidak asal ucap, harus pada tempatnya dan kondisi yang tepat, kesalahan pujian bisa bermakna mengejek.
Berbeda dengan pujian, hukuman diberikan kepada anak didik dengan tujuan untuk memberhentikan perilaku negatif anak didik. Frekuensi kesalahan diharapkan lebih diperkecil setelah kepada anak didik diberi sanksi berupa hukuman, hukuman badan seperti yang sering diberlakukan dalam pendidikan tradisional tidak dipakai lagi, dalam pendidikan modern sekarang, karena hal itu tidak mendidik, hukuman yang mendidik adalah hukuman sanksi dalam bentuk penugasan meringkas mata pelajaran tertentu, menghapal ayat-ayat al quran, membersihkan halaman sekolah dan sebagainya.
4.   motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
      Kebutuhan yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginannya untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu anak didik belajar, karena bila tidak belajar berarti anak didik tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan
5.   motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
6.   motivasi melahirkan prestasi dalam belajar
      Dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi belajar, tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak didik,[10]
4.   Strategi guru dalam proses belajar mengajar
A.  Strategi guru dalam belajar mengajar
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan, dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digarikan.
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.      mengidentifikasi serta menempatkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadaan anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2.      memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3.      memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pengangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya
4.      menempatkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil belajar mengajar yang selanjutnya dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.[11]
Disamping strategi diatas ada beberapa cara lagi yang harus ditempuh oleh seorang guru yaitu melalui pendekatan,ada beberapa jenis pendekatan yaitu[12]:
a.       pendekatan individual
b.      Pendekatan kelompok
c.       Pendekatan bervariasi
d.      Pendekatan edukatif
e.       Pendekatan pengalaman
f.       Pendekatan pembisaan
g.      Pendekatan emosional
h.      Pendekatan rasional
i.        Pendekatan fungsional
j.        Pendekatan keagamaan
k.      Pendekatan kebermaknaan
B.  Apa saja strategi guru agar siswa termotivasi
Salah satu strategi guru agar siswa termotivasi dalam mengikuti pelajaran yaitu pemilihan metode mengajar,metode yang digunakan harus sesuai dengan bahan yang diajarkan,seorang guru tidak asal memilih sembarang menggunakan sebuah metode mengajar dalam setiap kali pertemuan kelas, tetapi telah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan intruksional khusus, dan jarang sekali terlihat guru merumuskan tujuan hanya dengan satu rumusan,tetapi guru merumuskan lebih dari satu rumusan tujuan, karenanya seorang guru selalu menggunakan metode lebih dari satu,karena sebuah metode merupakan :
1.      Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
2.      Metode sebagai strategi pengajaran
3.      Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
Dibawah ini ada beberapa macam metode mengajar yaitu[13] :
a.       Metode proyek
b.      Metode eksperimen
c.       Metode tugas dan resitasi
d.      Metode diskusi
e.       Metode sosiodrama
f.       Metode demontrasi
g.      Metode problem solving
h.      Metode karyawisata
i.        Metode tanya jawab
j.        Metode latihan
k.      Metode ceramah
Semua metode diatas mempunyai kelebihan dan kekurangan, itu semua tergantung seorang guru yang menggunakannya,bagaimana agar penggunaan metode tersebut bisa membawa dampak positif bagi siswa yang akan diajar dan bahkan menarik motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan diajarkan.


[1] Drs.Syaiful Bahri Djamarah,psikologi belajar edisi2(Jakarta,renika cipta,2008)h.149
[2] Ibid., h.87.
[3] Ibid., h.90.

[4]  Ali Imran, op. cit., h.90.

[5] Sardiman A.M., op. cit., h.94.
[6]  Slameto, op.cit.,  h. 175-176.

[7] Ali Imran, op. cit., h.88.

[8] Sardiman A.M., op. cit., h.85.

[9] Ibid., h.74.
[10] Drs.Syaiful Bahri Djamarah,psikologi belajar edisi2(Jakarta,renika cipta,2008)h.152-155
[11] drs.syaiful bahri djamarah dan drs.aswan zain (strategi belajar mengajar edisi revisi Jakarta,rineka cipta)h.5
[12] drs.syaiful bahri djamarah dan drs.aswan zain (strategi belajar mengajar edisi revisi Jakarta,rineka cipta)h72
[13] drs.syaiful bahri djamarah dan drs.aswan zain (strategi belajar mengajar edisi revisi Jakarta,rineka cipta)h82-98


MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PIQH
DIMADRASAH ALIYAH NEGERI BUNTOK
KABUPATEN BARITO SELATAN
Proposal skripsi


 








O
L
E
H


NAMA
AHMAD SARIF HIDAYATULLAH
NIM
071110006

JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2011
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM STAI AL MA’ARIF BUTOK
KABUPATEN BARITO SELATAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PIQH
DIMADRASAH ALIYAH NEGERI BUNTOK
KABUPATEN BARITO SELATAN
Proposal skripsi
Untuk memenuhi salah satu persyarata Memperoleh gelar
sarjana pendidikan Agama islam (S.Pd.I)
Program Studi Agama Islam (PAI)
jurusan tarbiyah sekolah tinggi agama islamStai al ma’arif buntok


 








OLEH:

NAMA
AHMAD SARIF HIDAYATULLAH
NIM
071110006

JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2011
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM STAI AL MA’ARIF BUTOK
KABUPATEN BARITO SELATAN
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Hampir semua orang kenal pendidikan dan melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia, dan pendidikan adalah khas dan milik alat manusia. Tidak ada makhluk lain yang membutuhkan pendidikan.[1]
Di era globalisasi sekarang ini pendidikan di Indonesia mendapatkan perhatian yang khusus bagi pemerintah, karena di zaman penjajahan dahulu bangsa Indonesia banyak yang buta huruf, untuk memberantas buta huruf dan mencerdaskan kehidupan bangsa, maka setiap warga negara diberikan hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan.
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah digariskan dalam Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2003 sebagai berikut.
Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik maka proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah harus berjalan secara efektif dan efesien, karena itu interaksi edukatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa) harus tercipta secara harmonis dan berfungsi secara maksimal.
Sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor penting keberhasilan setiap upaya pendidikan.
Guru memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan dan merupakan salah satu profesi yang mulia, sebab guru itu pada dasarnya adalah orang yang memiliki pengetahuan, kemudian mengamalkan ilmunya itu dan mengajarkannya kepada orang lain yang belum mengetahui.
Hal ini selaras dengan yang dikatakan oleh M.Uzer Usman, bahwa: “Guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik adalah figur sentral dalam proses belajar mengajar di kelas, berlangsung atau tidaknya atau berhasil tidaknya proses belajar mengajar banyak ditentukan oleh sang guru.”[2] Seorang guru harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia dapat menjadi motivator dan sumber inspirasi bagi para siswanya. Pelajaran apapun yang diberikan hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar. Bila seorang guru dalam sikap serta penampilannya tidak menarik, maka kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat menanamkan benih pengajarannya dan menjalankan fungsinya sebagai motivator bagi para siswanya. Para siswa akan enggan menghadapi guru yang tidak menarik sehingga pelajaran tidak dapat diserap dengan baik.
Dengan demikian guru dapat memberikan pengajaran dengan strategi tertentu agar siswa yang mengikuti mata pelajaran piqh ini bisa merasa nyaman dan mudah dipahami, serta siswa tidak akan merasa bosan.
Menurut penelitian sementara yang dilakukan penulis pada madrasah aliyah negeri buntok, didapatkan informasi bahwa seorang guru dalam memberikan pengajaran pada pelajaran piqh sangatlah baik dan menarik motivasi serta minat siswa dalam mengikuti pelajaran tersebut,tetapi ada sebagian siswa yang kurang termotivasi terhadap suasana tersebut, itu dikarnakan ada beberapa siswa yang kurang konsentrasi,tidak tertarik pada mata pelajaran piqh,tidak tertarik pada guru yang mengajar,suka keluar masuk ruangan kelas,bahkan ada beberapa yang langsung pulang, ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa berbuat demikian yaitu dari faktor keluarganya, kurangnya perhatian orang tua siswa tersebut sehingga berbuat demikian,atau kurang nya diberikan pelajaran dirumah tentang akhlak mulia serta bersopan santun dengan orang yang lebih tua, dan faktor lingkungan juga bisa mempengaruhi perilaku siswa tersebut,sehingga siswa berkelakuan tidak baik pada saat disekolah,serta membawa dampak negatif bagi semua siswa,yaitu timbulnya kurang konsentrasi bagi semua siswa. Dan  dari guru itu sendiri yang tidak bisa membawa suasana yang nyaman bagi siswa dalam mengikuti pelajaran tersebut,contohnya dalam metode mengajar hanya memakai satu metode saja yaitu metode ceramah,bahkan cara mengajar guru tersebut yang membosankan, itu semua dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan guru tersebut dalam mengelola proses belajar mengajar.
Berdasarkan gambaran tersebut maka sipenulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian pada sekolah tersebut agar tercapainya suatu pengajaran yang baik serta mendapat minat belajar siswa dalam suatu proses belajar mengajar, dengan mengankat judul : Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran piqh dimadrasah aliyah negeri buntok kabupaten barito selatan

B. Rumusan Masalah
Agar terarah permasalahan yang diteliti, maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut :
1.      Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran pendidikan agama islam pada pelajaran piqh dimadrasah aliyah negeri buntok
2.      Bagaimana strategi guru memberikan motivasi agar siswa termotivasi mengikuti   pelajaran piqh dimadrasah aliyah negeri buntok.

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.      Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran piqh dimadrasah aliyah negeri buntok
2.      Untuk mengetahui strategi guru dalam memberikan motivasi kepada siswa agar termotivasi dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran piqh dimadrasah aliyah negeri buntok.

D. Manfaat Penelitian
1.       Untuk menemukan prinsip-prinsip yang berkenaan tentang aspek motivasi belajar siswa berkaitan dengan strategi guru mengelola proses belajar mengajar.
2.       Sebagai bahan informasi bagi guru untuk mengembangkan sikap dalam mengelola proses belajar mengajar pada Madrasah Aliyah negeri buntok.
3.       Memberikan masukan kepada guru atau pimpinan sekolah untuk meningkatkan strategi guru dalam mengelola proses belajar mengajar sehingga siswa bisa termotivasi untuk belajar dalam pembelajaran pendidikan agama islam secara maksimal pada pelajaran piqh dimadrasah aliyah negeri buntok.
4.       Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan motivasi yang tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran piqh.
5.       Sebagai bahan informasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam ilmu pendidikan, terutama yang berkenaan dengan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada pelajaran piqh.
Penambah khazanah ilmu pengetahuan bagi perpustakaan Al ma’arif buntok.

E. sistematika penulisan
Untuk memberikan gambaran awal tentang penelitian ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut.
Bab I pendahuluan, yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikasi/manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan pustaka/landasan teoritis yang berisi pengertian motivasi belajar, macam-macam motivasi, prinsip-prinsip motivasi, fungsi motivasi dalam belajar, bentuk-bentuk motivasi,upaya meningkatkan motivasi belajar,dan strategi guru dalam proses belajar mengajar
Bab III metode peneltian yang membahas tentang jenis penelitian,populasi dan sampel,lokasi dan waktu penelitian, variabel-variabel,definisi operasional,teknik pengumpulan data, istrumen penelitian, teknik pengolahan data,dan analisa data.
Bab V penutup, yang berisi simpulan dan saran.















BAB III
METODE PENELITIAN
A.  Jenis Penelitian
      Jenis penelitian ini adalah bersifat lapangan, yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yakni untuk mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa dalam pembelajaran piqh dimadrasah aliyah negeri buntok kabupaten barito selatan
B.  Populasi dan Sampel
1.   Populasi
      Populasi dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran piqh yang berjumlah ( ) orang dan seluruh siswa madrasah aliyah negeri buntok kabupaten barito selatan yang terdaftar pada tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 377 orang yang duduk dikelas VII,VIII,dan IX. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel distribusi populasi penelitian
no
Kelas
jumlah
1
X
140
2
XI
118
3
XII
119

Jumlah siswa
377

2.   Sampel
      Melihat dari jumlah populasi yang cukup banyak, penulis merasa perlu untuk menetapkan sejumlah sampel yang dianggap refresentatif.ada pun dalam penarikan sampel mengenai motivasi belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan agama islam pada pelajaran piqh dimadrasah aliyah negeri buntok kabupaten barito selatan, penulis menggunakan teknik proportionate stratified random sampling, yaitu sampel yang diambil dengan memperhatikan banyaknya siswa dalam kelas, dan tiap kelas berhak menjadi wakil dari populasi atau sebagai sampel.jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 20% dari jumlah populasi siswa, dengan demikian jumlah sampel penelitian adalah75 orang siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut[3]:
Tabel distribusi sampel penelitian
no
kelas
jumlah
sampel
1
X1
36
7
2
X2
35
7
3
X3
35
7
4
X4
34
6
5
XI IPA 1
30
6
6
XI IPA 2
30
6
7
XI IPS 1
28
6
8
XI IPS 2
30
6
9
XII IPA 1
31
6
10
XII IPA 2
32
6
11
XII IPS 1
30
6
12
XII IPS 2
26
6
jumlah
75

Secara garis besarnya agar lebih mudah dalam memilih jumlah sampel diatas, maka peneliti melakukan pengacakan siswa yaitu dengan cara memilihnya mengikuti no absensi masing-masing, yang dipilih dari no satu sampai jumlah yang tertera pada sampel diatas.




C.  lokasi dan waktu penelitian
1.   Lokasi
      Penelitian ini berlokasi pada sekolahan madrasah aliyah negeri buntok kabupaten barito selatan
2.   Waktu penelitian
      Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama 1 minggu dimulai pada hari dan tanggal yang sudah ditentukan.
D.  variabel
      Data yang digali dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran piqh dimadrasah aliyah negri buntok kabupaten barito selatan, sebagai variabel terikat (dependent variable) yang dilambangkan dengan huruf “Y”. Sedangkan strategi guru memberikan motivasi agar siswa termotivasi mengikuti   pelajaran piqh dimadrasah aliyah negeri buntok, disebut sebagai variabel bebas (independent variable) yang dilambangkan dengan huruf “X”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema berikut :
SKEMA
Variabel Bebas            Variabel Terikat

X1                                           Y

Keterangan :
Y =      motivasi belajar siswa dalam pembelajaran piqh dimadrasah aliyah negri buntok.
X1 =     strategi guru dalam pembelajaran
E.  Definisi Operasional
Untuk menghindari salah penafsiran judul skripsi diatas, maka penulis merasa perlu menjelaskan istilah sebagai berikut:
1.      Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam dirinya sendiri yang menimbulkan keinginan adanya suatu kegiatan belajar menuntut ilmu.
2.      Pembelajaran adalah suatu proses kegiatan belajar menuntut ilmu yang dilaksanakan melalui proses belajar mengajar.
3.      Piqh merupakan pelajaran pendidikan agama Islam pada madrasah yang memberikan pendidikan kepada siswa untuk memahami berbagai sumber ajaran islam dan hukum-hukum islam, dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan judul diatas adalah suatu motivasi belajar siswa dalam pembelajaran piqh dimadrasah aliyah negri buntok.

F.   Teknik Pengumpulan data
1.   Teknik Pengumpulan data pokok
a.   Observasi
      Teknik ini dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap situasi di lapangan, meliputi pengamatan tentang motivasi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dan strategi guru dalam memberikan motivasi kepada siswa dalam pembelajaran piqh.
b.   Angket
      Teknik ini digunakan untuk menggali data tentang minat siswa terhadap pengajaran yang diberikan oleh guru pengajar,baik mengenai cara guru yang mengajar, memahami pelajaran yang diajarkan, dan lain-lain.

2.   Teknik pengumpulan data penunjang
      Dokumenter dan wawancara
            Teknik ini digunakan untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan oleh sipeneliti, seperti data-data lokasi penelitian,buku laporan siswa, catatan siswa yang berprestasi, dan catatan-catatan lainnya yang memuat tentang data perkembangan siswa, keadaan sekolah, keadaan guru dan siswa.
Tabel, matrik data, sumber data, TPD (teknik pengumpulan data)
no
DATA
Sumber data
TPD
1
















Data pokok:
a.       motivasi belajar siswa dalam pembelajaran piqh
1.      motivasi belajar
a.       minat
b.      kehadiran
c.       tertarik pada pelajaran piqh
d.      menyukai guru yang mengajar
e.       timbul perasaan senang waktu pelajaran berlangsung
f.       memahami pelajaran piqh
g.      mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
h.      mengamalkan pelajaran piqh setiap hari

2.      strategi guru dalam pembelajaran
a.       berwibawa dalam lingkungan sekolah
b.      menguasai bahan/materi yang diajar
c.       menciptakan gaya / metode mengajar yang bervariasi
d.      hangat dan antusias
e.       perhatian terhadap siswa
f.       melakukan pendekatan
g.      memberi teladan yang baik bagi siswa
h.      adil terhadap semua siswa
i.        memberikan tugas/PR kepada siswa
j.        memberi nilai kepada siswa





Siswa




Siswa













Guru yang mengajar





Angket dan observasi



Angket dan observasi












Angket dan observasi

G.    Teknik Pengolahan Data
Dalam pengolahan data, ada beberapa teknik yang digunakan, yaitu:
1.   Editing
Penulis mencek kembali data yang telah terkumpul untuk mengetahui apakah semua jawaban sudah terisi dan dapat dipahami atau belum. Melakukan pengecekan terhadap kemungkinan kesalahan pengisian angket/pertanyaan dan ketidak serasian informasi.
2.   Scoring
Penulis memberikan penilaian atas pertanyaan atau pernyataan yang telah dijawab oleh responden yang telah dikoreksi.
3.      Koding
dengan cara memberi kode/cek list tiap data yang diperoleh.
4.      Tabulating
Penulis menyusun dan memasukkan data ke dalam bentuk tabel, terlebih dahulu dilakukan perhitungan presentasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
F      X       100 = P
N
Keterangan:
P  =  Presentasi
F = Frekuensi, yaitu jumlah jawaban dari sejumlah responden yang memberikan jawaban.
N =  Number of cases (jumlah siswa yang dijadikan sampel)
5.      Interpretasi Data
Penulis memberikan penjelasan berupa uraian data yang membentuk persentase untuk memberikan arti terhadap data-data yang diperoleh berdasarkan hasil angket, dengan kriteria sebagai berikut.
81%  <   100%= Sangat tinggi
61%  <   80% = Tinggi
41%  <   60% = Cukup tinggi
21%  <    40% = Rendah
0  %  <   20%  = Sangat rendah[4]

H.    Analisis data
Dalam penelitian ini ada beberapa tahapan yang akan dilalui, diantaranya :
Tahap pendahuluan
-          Penjajakan awal kelokasi penelitian
-          Berkunsultasi dengan dosen panesehat
-          Mengajukan proposal penelitian
Tahap persiapan
-          Melaksanakan seminar proposal
-          Revisi seperlunya terhadap proposal
-          Meminta surat perintah riset dari STAI AL MA’ARIF BUNTOK
Tahap pelaksanaan
-          Menghubungi responden untuk menggali data yang diperlukan
-          Pengumpulan data lapangan
-          Pengolahan data
Tahap penyusunan laporan
Pada tahap ini, penyusunan laporan berdasarkan hasil penelitian yang telah ditulis dalam bentuk skripsi, kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing skipsi untuk dikoreksi dan diadakan perbaikan,selanjutnya apabila sudah cukup dianggap sempurna,dibawa kesidang skripsi untuk diuji dan dipertahankan.










DAFTAR PUSTAKA
Imran, Ali, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta, PT. Dunia Pustaka Jaya, 1996.
Pidarta, Made, Landasan Kependidikan. Jakarta, Rineka Cipta, 2000.
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2005)

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi belajar mengajar (edisi revisi). Jakarta, dalam cetakan ketiga PT. Rineka Cipta 2006.
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (edisi 2). Jakarta, PT. Rineka Cipta 2008
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta, Rajawali Perss, 1992.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1995.
Usman, M. Uzer, Menjadi Guru Profesional. Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2006.
Yuliati, korelasi sikap guru dan motivasi belajar siswa dalam pendidikan agama islam, Proposal skripsi, 2008









LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Angket Untuk Siswa
A.    Identitas responden
Nama                     :
Kelas         :
B.     Petunjuk pengisian
1.       Mohon diisi daftar pertanyaan dibawah ini dengan jawaban sebenarnya sesuai dengan kenyataan yang ada dan jawaban yang diberikan dijamin kerahasiaannya serta tidak merugikan anda
2.      Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang anda pilih
C.     Pertayaan
5.      Bagaimana situasi dan kondisi saat pembelajaran Piqh berlangsung?
a.       (   ) Menyenangkan
b.      (   ) Kurang menyenangkan
c.       (   ) Tidak menyenangkan
6.  Apakah guru selalu memberi motivasi untuk belajar Piqh ?
a.       (   ) Selalu memberi motivasi (semangat atau dorongan)
b.      (   ) Kadang-kadang memberi motivasi (semangat atau dorongan)
c.       (   ) Tidak pernah memberi motivasi (semangat atau dorongan)
3. Apakah anda mengerti tentang penjelasan materi Piqh yang diberikan guru?
a.       (   ) Sangat mengerti
b.      (   ) Mengerti
c.       (   ) Tidak mengerti
4. Apakah guru dalam menyampaikan materi pelajaran Piqh selalu melihat buku paket?
a.       (   ) Tidak pernah melihat buku paket lagi (hapal dengan materi yang diajarkan)
b.      (   ) Kadang-kadang melihat buku paket       
c.       (   ) Selalu melihat buku paket (teks book)
5.       Bagaimana pendapat anda terhadap penjelasan yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran Piqh ?
a.       (   ) Sangat jelas
b.      (   ) Kurang jelas
c.       (   ) Tidak jelas
6. Apakah anda paham dengan materi yang disampaikan oleh guru dalam pembelajaran Piqh ?
a.       (   ) Sangat paham                              
b.      (   ) Kurang Paham
c.       (   ) Tidak paham sama sekali 
7. Bagaimana cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran Piqh?
a.       (   ) Menggunakan 3 metode atau lebih (diskusi, ceramah, tanya jawab, dan sebagainya)    
b.      (   ) Menggunakan 2 metode saja (ceramah dan tanya jawab saja, atau diskusi dan ceramah saja, atau tanya jawab dan diskusi saja)
c.       (   ) Menggunakan 1 metode saja (ceramah saja)
5.Bagaimana pendapat anda terhadap cara mengajar guru Piqh ?
a.       (   ) Sangat menarik
b.      (   ) Menarik
c.       (   ) Tidak menarik
9. Pernahkah guru membagi siswa atas baberapa kelompok (kerja kelompok) pada pelajaran Piqh ?
a. (   ) Selalu
b. (   ) Kadang-kadang
c. (   ) Tidak pernah
10. Pernahkah guru menggunakan metode diskusi dalam menyampaikan pelajaran Piqh ?
a. (   ) Pernah
b. (   ) Kadang-kadang
c. (   ) Tidak pernah
11. Apakah dalam setiap kali pertemuan guru selalu menggunakan alat bantu (media) misalnya, gambar atau yang lainnya dalam menerangkan pelajaran Piqh?
   a. (   ) Selalu mengggunakan
   b. (   ) Kadang-kadang menggunakan
   c. (    ) Tidak pernah menggunakan          
12. Apakah alat bantu (media) gambar atau lainnya yang digunakan guru  sesuai dengan materi yang diajarkan dalam pembelajaran Piqh?
a. (    ) Sangat sesuai
b .(    ) Sesuai                   
c. (    ) Tidak sesuai                      
13. Dalam menyampaikan materi pelajaran Piqh dari awal sampai akhir, apakah guru selalu semangat?
a.(    ) Selalu semangat
b.(    ) Semangat   
c. (    ) Tidak semangat    
14.Apakah guru selalu berlaku ramah dan lemah lembut saat menyampaikan materi pelajaran Piqh ?
a.(    ) Sangat ramah         
b.(    ) Kadang-kadang
c.(    ) Tidak Ramah         
15.Apakah guru selalu menerima pendapat siswa dalam pembelajaran Piqh ?
a.(    ) Sangat menerima pendapat siswa
b.(    ) Kurang menerima   pendapat siswa
c.(    ) Tidak bisa menerima pendapat siswa
5.       Apakah saat belajar Piqh di kelas guru selalu memberikan kesempatan untuk bertanya?
a.       (   ) Selalu memberikan kesempatan
b.      (   ) Jarang memberikan kesempatan
c.       (   ) Tidak pernah memberikan kesempatan
17.Apakah dalam mengelola pembelajaran Piqh guru selalu membimbing dan mengarahkan?
a.(    ) Selalu membimbing dan mengarahkan
b.(    ) Kadang-kadang membimbing dan mengarahkan
c.(    ) Tidak pernah membimbing dan mengarahkan       
18.Apakah guru selalu memperhatikan gerak-gerik siswa pada saat menyampaikan materi pelajaran Piqh ?
a.(    ) Selalu memperhatikan       
b.(    ) Kadang-kadang memperhatikan
c.(    ) Tidak pernah memperhatikan        
19. Apakah guru selalu memberikan nasehat diakhir pembelajaran Piqh ?
a. (   ) Selalu memberikan nasehat           
b. (   ) Kadang-kadang memberi nasehat
c. (   ) Tidak pernah memberi nasehat      
20.Bagaimana sikap guru Piqh dalam menghadapi siswa yang melakukan kesalahan (mengganggu temannya pada saat pelajaran berlangsung)?
a.(   ) Langsung ditegur   
b.(   ) Kadang-kadang ditegur     
c.(   ) Cuek/diam saja
21.   Bagimana kepribadian guru Piqh ?
a.       (   ) Sangat ramah
b.      (   ) Ramah
c.       (   ) Tidak ramah
22.Bagaimana pribadi guru Piqh saat berinteraksi (bergaul) dengan sesama guru?
a.(    ) Sangat menyenangkan dan disegani
b.(    ) Kurang menyenangkan dan kurang disegani                    
c.(    ) Tidak menyenangkan dan tidak disegani  
23.Bagaimana tingkah laku guru dalam menyampaikan materi pelajaran Piqh?
a.(   ) Sangat baik             
b.(   ) Kurang baik                        
c.(   ) Tidak baik   
24.Bagaimana sikap guru dalam memperlakukan semua siswa pada saat memberikan materi pelajaran Piqh?
a.(    ) Adil (semua siswa dibimbing apabila ada yang kurang dipahami tentang materi yang dipelajari)              
b.(    ) Kurang Adil ( hanya siswa yang kaya saja yang di bimbing dan diarahkan, siswa yang tidak kaya dibiarkan saja)                           
c.(    ) Tidak adil   ( hanya siswa yang pandai, kaya, cantik/cakep saja yang dibimbing sedangkan siswa lain tidak diperhatikan sama sekali)  
25.Bagaimana sikap guru Piqh  dalam menghadapi anak yang nakal pada saat pembelajaran berlangsung (suka mengacaukan kelas)?
a. (   ) Menegur dan  memberikan Arahan
b. (   ) Memberikan Hukuman
c. (   ) Marah-marah
26.Bagaimana perilaku guru Piqh  menghadapi anak yang lambat dalam memahami pelajaran yang disampaikan?
a.(   ) Membimbing dan mengarahkan (memberikan privat)
b.(   ) Kadang-kadang membimbing dan mengarahkan
c.(   ) Tidak pernah membimbing dan mengarahkan        
27.Apakah anda menyukai tingkah laku guru Piqh?
a.(   ) Sangat suka            
b.(   ) Kurang suka                                   
c.(   ) Tidak suka  
28. Apakah setiap awal masuk kelas guru Piqh selalu mengucap salam?
a. (   ) Selalu mengucap salam
b. (   ) Kadang-kadang mengucap salam
c. (   ) Tidak pernah mengucap salam
29. Apakah setiap kali membuka pelajaran Piqh, guru selalu mengajak untuk mengucap basmallah?
a. (   ) Selalu mengucap basmallah bersama sama
b. (   ) Kadang-kadang mengucap basmallah
c. (   ) Tidak pernah mengucap basmallah
30.Apakah anda senang terhadap pelajaran Piqh yang diasuh oleh guru?
a.(    ) Sangat senang                    
b.(    ) Biasa saja                           
c.(    ) Tidak senang
31.   Saat pembelajaran Piqh  berlangsung, apakah anda selalu memperhatikan?
  1. (   ) Selalu memperhatikan
  2. (   ) Kadang-kadang memperhatikan
  3. (   ) Tidak pernah memperhatikan
32. Apakah anda selalu aktif mencatat pelajaran Piqh yang diberikan oleh guru saat disuruh mencatat?
a.       (   ) Selalu mencatat
b.      (   ) Kadang-kadang mencatat
c.       (   ) Tidak pernah mencatat
5.       Apakah anda sering mengantuk pada saat pembelajaran Piqh berlangsung?
a.       (   ) Tidak pernah mengantuk
b.      (   ) Jarang mengantuk
c.       (   ) Sering mengantuk                        
6.       Apakah anda selalu hadir saat pelajaran Piqh berlangsung?
  1. (    ) Selalu hadir
  2. (   ) Kadang-kadang hadir
  3. (   ) Tidak pernah hadir
35.Apakah anda selalu mempunyai buku pelajaran Piqh setiap semester?
a.      (   ) Selalu punya
b.      (   ) Kadang-kadang punya
c.      (   ) Tidak pernah punya sama sekali
36.Sebelum mengikuti pelajaran Piqh di kelas, apakah anda selalu mempelajarinya terlebih dahulu dirumah?
a.       (   ) Selalu mempelajari
b.       (   ) Kadang-kadang mempelajari
c.       (   ) Tidak pernah mempelajari
37. Apa yang biasa anda lakukan jika ada jam pelajaran Piqh yang kosong?
a.       (   ) Mempelajari pelajaran Piqh sendiri
b.      (   ) Berdiskusi tentang pelajaran Piqh
c.       (   ) Bermain/bercanda dengan teman/pulang.
38. Apa yang anda lakukan apabila ada pelajaran Piqh yang tidak/kurang dipahami?
a.       (   ) Bertanya/minta penjelasan guru
b.      (   ) Bertanya/minta penjelasan teman
c.       (   ) Diam saja
39. Apakah anda selalu menghapal ayat dan hadits dalam pembelajaran Piqh ?
a.       (   ) Selalu menghapal
b.       (   ) Kadanag-kadang
c.       (   ) Tidak pernah
40.   Apakah anda belajar pelajaran Piqh dirumah tiap hari?
a.      (   ) Tiap hari belajar
b.      (   ) Kadang-kadang
c.   (   ) Tidak pernah belajar





LAMPIRAN 2. Angket Untuk Guru
A.    Identitas responden
a.       Nama Guru   :
b.       Bidang study           :
B.     Petunjuk pengisian
1.   Mohon diisi daftar pertanyaan dibawah ini dengan jawaban sebenarnya sesuai dengan kenyataan yang ada dan jawaban yang diberikan dijamin kerahasiaannya serta tidak merugikan anda
1.      Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang anda pilih
C. Pertayaan
1.Bagaimana keadaan siswa pada saat Bapak/Ibu menyampaikan materi pelajaran Piqh?
a. (   ) Sangat aktif
b. (   ) Kurang aktif
c. (   ) Pasif
2. Apakah siswa selalu memperhatikan pada saat Bapak/Ibu menyampaikan materi pelajaran Piqh?
   a.(   ) Selalu memperhatikan
   b.(   ) Kadang-kadang
   c.(   ) Tidak pernah memperhatikan
3. Apakah ada siswa yang mengantuk pada saat pembelajaran Piqh berlangsung?
a.       (   ) Tidak ada yang mengantuk
b.      (   ) Jarang
c.       (   ) Ada (hampir semua siswa mengantuk)
4.Apakah jumlah  siswa lengkap dari awal sampai akhir pelajaran Piqh ?
a. (   ) Selalu lengkap
b.(    ) kadang-kadang
c.(    ) Tidak pernah lengkap        
5. Apakah semua siswa hadir dan mengikuti pelajaran Piqh?
a.(    ) Semua hadir
b.(    ) Sebagian hadir
c.(    ) Tidak ada yang hadir
6. Apakah ada siswa yang keluar masuk saat pembelajaran Piqh berlangsung?
a. (   ) Tidak ada siswa yang keluar masuk
b. (   )  Jarang ada siswa yang keluar masuk
c. (   ) Banyak siswa yang keluar masuk (hampir semua)
7. Saat pembelajaran Piqh berlangsung apakah ada siswa yang suka mengganggu temannya?
a. (   ) Tidak ada siswa yang mengganggu temannya
b. (   ) Jarang
c. (   ) Ada, dan selalu mengganggu temanya
8. Saat Bapak/Ibu menerang kan materi Piqh, apakah ada siswa yang berbicara dengan temannya dan mengerjakan pekerjaan lain?
a. (   ) Semua siswa mendengarkan pejelasan guru dan tidak ada siswa yang berbicara dengan temannya ataupun mengerjakan pekarjaan lain
b. (   ) Sebagian siswa berbicara dengan temannya dan mmelakukan pekerjaan lain
c. (   ) Semua siswa berbicara dengan temannya dan melakukan pekerjaan lain
9. .Apakah siswa tertarik pada mata pelajaran Piqh yang diasuh oleh Bapak/Ibu?
a.(    ) Tertarik                  
b.(    ) Kurang tertarik                              
c.(    ) Tidak tertarik
10. Apakah siswa menyukai sikap Bapak/Ibu dalam mengelola PBM pada pelajaran Piqh?
a.(    ) Sangat suka                       
b.(    ) Kurang suka                                  
c.(    ) Tidak suka 
11.Apakah siswa bisa mengerti setiap penjelasan materi Piqh yang diberikan oleh Bapak/Ibu?
a. (   ) Sangat mengerti
b. (   ) Mengerti
c. (   ) Tidak mengerti
12.Apakah semua siswa selalu mempunyai buku pelajaran (Paket) Piqh setiap semester?
d.     (   ) Semua siswa selalu punya
e.      (   ) Sebagian siswa saja yang punya
f.       (   ) Semua siswa tidak pernah punya sama sekali     
13.   Apakah saat belajar Piqh di kelas siswa selalu bertanya dan memberikan tanggapan balik tentang materi yang dipelajari (secara aktif)?
a.       (   ) Selalu bertanya dan memberikan tanggapan balik
b.       (   ) Jarang ada siswa yang mau bertanya dan memberikan tanggapan
c.       (   ) Tidak pernah ada siswa yang bertanya dan memberikan tanggapan
14.Apakah siswa selalu mengerjakan tugas/PR pelajaran Piqh yang diberikan oleh Bapak/Ibu?
a.(    ) Selalu Mengerjakan                       
b.(    ) Kadang-kadang     
c.(    ) Tidak pernah mengerjakan
15. Apakah ada siswa yang protes setiap diberi Pekerjaan Rumah pelajaran Piqh?
a. (   ) Tidak ada siswa yang protes
b. (   ) Sebagian siswa protes
c. (   ) Semua siswa protes
16.Apakah  semua siswa selalu tepat waktu dalam mengumpul tugas/PR pelajaran Piqh yang telah diberikan oleh Bapak/Ibu?
a.(    ) Semua Siswa Tepat waktu            
b.(    ) Hanya Seagian siswa yang tepat waktu
c.(    ) Semua siswa terlambat dalam mengumpul tugas
17. Apakah jawaban dari tugas yang dikerjakan semua siswa selalu benar?
a. (   ) Selalu benar
b. (   ) Hanya sebagian siswa saja yang benar
c. (   ) Tidak pernah ada yang benar
18.Apakah semua siswa selalu mempunyai buku catatan khusus dari hal-hal yang penting dari sebuah buku pelajaran Piqh?
a.       (   ) Semua siswa punya buku catatan khusus
b.      (   ) Sebagian siswa saja yang punya buku catatan khusus
c.       (   )Semua siswa tidak punya buku catatan khusus sama sekali
19.Apakah semua siswa selalu aktif mencatat pelajaran Piqh yang diberikan saat disuruh mencatat?
a.       (   ) Semua siswa selalu mencatat
b.      (   ) Jarang siswa yang mencatat
c.       (   ) Tidak ada siswa yang mencatat   
20.Apakah semua siswa selalu menghapal ayat dan hadis yang telah dipelajari dalam pembelajaran Piqh?
a.      (   ) Semua siswa menghapal
b.      (   ) Sebagian siswa saja yang hapal
c.      (   ) Tidak ada siswa yang hapal
21. Apakah setiap kali disuruh memberikan penjelasan tentang pelajaran Piqh yang telah dipelajari siswa selalu bisa menjelaskan?
a. (    ) Semua siswa bisa menjelaskan kembali
b. (   ) Sebagian siswa saja yang bisa menjelaskan
c. (   ) Tidak ada siswa yang bisa menjelaskan                
22.Apakah siswa selalu bersemangat dalam mengikuti pelajaran Piqh ?
a.(    ) Selalu bersemangat            
b.(    ) Kurang bersemangat
c.(    ) Tidak pernah bersemangat
23. Melihat dari pretest dan Pekerjaan Rumah yang diberikan, menurut Bapak/Ibu apakah semua siswa selalu belajar pelajaran Piqh dirumah?
a. (   ) Selalu belajar
b. (   ) Hanya sebagian siswa saja yang belajar
c. (   ) Tidak ada siswa yang belajar dirumah
24.Bagaimana situasi dan kondisi siswa saat pembelajaran Piqh berlangsung?
a.       (   ) Menyenangkan
b.      (   ) Kurang menyenangkan
c.       (   ) Tidak menyenangkan                 
25.Bagaimana Nilai rata-rata siswa pada Mata Pelajaran Piqh?
a. (   ) Diatas rata-rata (sangat bagus)
b. (   ) Standar (cukup bagus)
c. (   ) Di bawah rata-rata (Tidak bagus)
26. Apakah setiap siswa memahami tentang isi pelajaran Piqh?
a. (   ) Sangat memahami
b. (   ) Kurang memahami
c. (   ) Tidak ada yang memahami
27. Apakah setiap kali ditanya tentang materi Piqh yang telah disampaikan pada waktu yang telah lalu siswa selalu bisa menjawab?
a. (   ) Selalu bisa menjawab
b. (   ) Hanya sebagian saja yang bias menjawab
c. (   ) Tidak ada yang bisa menjawab
28.Apakah prilaku siswa dalam interaksi sehari-hari di lingkungan sekolah sudah mencerminkan pribadi yang dituju oleh materi-materi yang diajarkan pada pelajaran Piqh?
a.(    ) Sangat mencerminkan                   
b.(    ) Kurang mencerminkan
c.(    ) Tidak mencerminkan sama sekali


LAMPIRAN 3: Pedoman Observasi dan Hasil Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
1.          Mengamati keadaan sekolah yang diteliti (madrasah aliyah negeri buntok kabupaten barito selatan)
2.          Mengamati kegiatan proses belajar mengajar dalam pembelajaran Piqh dilaksanakan pada madrasah aliyah negeri buntok kabupaten barito selatan
3.          Mengamati Strategi guru dalam mengelola proses belajar mengajar dalam pembelajaran Piqh dimadrasah aliyah negeri buntok kabupaten barito selatan
4.          Melihat situasi dan kondisi motivasi belajar siswa dan strategi guru dalam pembelajaran Piqh di madrasah aliyah negeri buntok kabupaten barito selatan.


[1] Made Pidarta, Landasan Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000),3
[2] M. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006),   h. 7.

[3] Yuliati, proposal skripsi,korelasi sikap guru dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PAI(fakultas Tarbiyah)
[4]Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2005), h.89.